Kesuksesan Dakwah
Nabi Muhammad SAW di Makkah
Dalam perjuangan
Rasulullah Saw, paling tidak ada tiga hal yang telah beliau rubah :
1.
Dalam bidang aqidah (kepercayaan).
Masyarakat Jahiliyah waktu itu menyakini
adanya banyak tuhan, atau yang dikenal dengan musyrik (politeisme). Kemudian,
berkat perjuangan Rasulullah Saw., mereka mentauhidkan Allah atau mengimani
adanya Allah, Dzat Yang Maha Esa.
2.
Dalam bidang hukum.
Kalau waktu itu, mereka sama-sekali tidak
mengenal hukum, yang kuat menindas yang lemah, maka berkat perjuangan
Rasulullah Saw, mereka menjadi masyarakat yang taat dan patuh kepada hukum.
3.
Dalam bidang akhlak atau moral.
Masyarakat pada saat itu adalah masyarakat
yang biadab, masyarakat yang sama-sekali tidak menghormati kaum dhu’afa, gemar
berjudi, minum Khamer, dan berzina.tetapi
berkat perjuangan Rasulullah Saw, mereka menjadi orang-orang yang berakhlak.
Dengan demikian, perubahan yang dilakukan oleh Rasulullah ini sangat signifikan
dan sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia sampai saat ini.
Kesuksesan Dakwah
Nabi Muhammad SAW di Madinah
Setelah hijrah ke
Madinah, perkembangan islam di kota tersebut mengalami kemajuan. Kesuksesan
Dakwah Nabi Muhammad SAW dalam
mengembangkan islam di Madinah, meliputi:
1. Diperdamaikannya
Antara Suku Khazraj dan Suku Aus.
Sebelum
islam datang, suku Khazraj dan suku Aus terus selalu terjadi perselisihan dan
bersitegang bahkan tidak jarang terkadinya pertumpahan darah hal ini di picu
oleh adanya pihak ketiga, yakni Yahudi. Kedatangan Rasulullah SAW memberikan
dampak yang sangat positif pada kedua suku tersebut. Kedua suku tersebut banyak
yang memeluk agama islam, sehingga semuanya telah terikat dalam hati mereka
tali keimanan. Walaupun tidak bisa menghilangkan sama sekali sisi fanatisme
kesukuan namun telah tertanam dalam jiwa mereka bahwa semua manusia dalam
pandangan islam adalah sama. Yang membedakan derajat manusia di sisi Allah
hanyalah ketakwaanya,. Dengan memeluk islam ini. Nabi saw. Telah memberikan
penerangan kepada masyarakat Madinah bahwa Islam adalah agama yang menentangkan
diskriminasi, dan cinta perdamaian.
2. Mempersatukan
Sahabat Muhajirin dan Anshor.
Nabi
Muhammad senantiasa menganjurkan persaudaraan antara kedua sahabat, dan
melarang semangat kesukuan, sehingga bersatu menjadi kokoh dan kuat. Dengan
mempersatukan kedua sahabat atas dasar suatu agama, berarti merupakan satu
kesatuan yang kokoh.
3. Membentuk
Kekuatan dan Politik Islam
Nabi
juga mempersatukan antara golongan Yahudi dan Bani Qoinuqo, Bani Nadhir dan
Bani Quraidah. Terhadap golongan Yahudi, Nabi membentuk suatu perjanjian yang
melindungi hak-hak azasi manusia, yang dikenal dengan Piagam Madinah. Adapun
diantara isi perjanjian Madinah sbb:
a.
Kaum Yahudi bersama kaum muslimin wajib turut serta dalam peperangan.
b.
Kaum Yahudi dari Bani Auf diperlakukan sama kaum muslimin.
c.
Kaum Yahudi tetap dengan Agama Yahudi mereka, dan demikian pula dengan kaum
muslimin.
d.
Semua kaum Yahudi dari semua suku dan kabilah di Madinah diberlakukan sama
dengan kaum Yahudi Bani Auf.
e.
Kaum Yahudi dan muslimin harus saling tolong menolong dalam memerangi atau
menhadapi musuh.
f.
Kaum Yahudi dan muslimin harus senantiasa saling berbuat kebajikan dan saling
mengingatkan ketika terjadi penganiayaan atau kedhaliman.
g.
Kota Madinah dipertahankan bersama dari serangan pihak luar.
h.
Semua penduduk Madinah di jamin keselamatanya kecuali bagi yang berbuat jahat.
4. Membangun
Masjid.
Setelah
berada di Madinah, Nabi Muhammad membangun masjid yang sekarang terkenal dengan
nama masjid Nabawi. Masjid ini dibangun atas tanah milik dua anak yatim yang
sudah dibeli. Nabi ikut mengangkat batu-bangunan sendiri.
Dalam
Waktu yang sangat singkat kurang lebih 23 tahun seluruh jazirah arab telah
dikuasainya, hal ini menunjukan Kesuksesan Nabi Muhammad SAW di Madinah dalam dakwahnya.
Adapun kesuksesan nabi dalam dakwahnya itu dapat dilihat dari sisi Internal dan
Eksternal sbb:
a.
Faktor Internal
-
Kecerdasan Nabi Muhammad SAW
-
Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW
-
Ketinggian Akhlak Nabi Muhammad SAW
-
Ketinggian pribadi Nabi Muhammad SAW
b.
Faktor Eksternal
-
Karena adanya Wahyu Allah SWT.
-
Kesungguhan para sahabat dalam memperjuangkan wahyu tersebut, dan mereka
membela mati-matian bila menghadapi bahaya.
emm (y)
BalasHapusSangat Bermanfaat, Makasih
BalasHapusmateri bagus, tolong donk ditambah hikmah keberhasilan Nabi di Makkah
BalasHapus